"HUWAAAAA GUE DISELINGKUHIN DIIIIT!!" isak Fiona diujung telepon.
"hah?
kok bisa? diselingkuhin siapa? lo kan jomblo-_-" jawab Radit santai.
Fiona hanya terus terisak tanpa menjawab sepatah katapun.
Radit
dan Fiona sudah berteman dekat selama 5 tahun. sampai akhirnya, Fiona
mulai merasa ada yang aneh dengan Radit. Radit mulai memberi perhatian
lebih sejak Fiona putus dengan Tyo, lelaki yang sudah dipacari Fiona
selama hampir 2tahun.
"Fi?
lo gapapa kan? kalo gabisa cerita sekarang yaudah gamasalah kok. nangis
aja dulu fi yang kejer, gue nyanyiin pake gitar dari sini ya?"
Mendengar ucapan Radit, Fiona semakin terisak. isakan antara rasa bersalah, benci, sedih, menyesal, semua berkecamuk jadi satu.
"Dit.." ucap Fiona lirih.
"ya Fi?"
"jadi
gini.. sebelumnya maafin gue ya dit, selama ini emang gue udah putus,
tapi lo taukan gue sama Tyo gimana. sering putus nyambung. dan sekalinya
putus juga kita ga bener2 putus. gada perubahan sama sekali selain
status. dan jujur, perhatian lo selama ini bikin perasaan gue ke Tyo
terkikis. apalagi Tyo juga udah sering sibuk sama urusan kampusnya. gue
juga sering cerita sama lo kalo gue selalu berusaha menjauh dari Tyo..
tapi lo tau Tyo kan..." Fiona berhenti karena menahan tangis dan
mengatur emosinya. diujung telepon, Radit juga menahan emosinya yang
mulai tak menentu.
*hening*
"terus Fi?" Radit memecah keheningan.
"Lo
tau Tyo gimana kan dit. dia selalu balik lagi ke gue. segala cara dia
lakuin dit buat ngeluluhin hati gue. lo juga pasti udah tau kan
semuanya. mulai dari dia ngirim makanan ke tempat les, terus juga....
hiks..." Fiona mulai terbata-bata karena mengingat kenangannya dengan
Tyo beberapa minggu belakangan setelah mereka putus.
"iya
gue tau kok, tapi gue bingung kenapa tiba-tiba lo bisa tau dia
selingkuhin lo. emang tadi lo ketemu? bukannya lo udah jutekin dia
terus?"
"iya
dit, tapi tadi sore tiba-tiba dia bbm nyuruh gue keluar rumah, ternyata
dia udah didepan rumah gue dan ngasih coklat. gue ga munafik dit, gue
seneng banget ngeliat dia lagi. dan gamungkin dong gue suruh dia pulang.
setelah 3 jam ngobrol bareng, gue pun keinget elo. gue akhirnya jujur
sama dia kalo gue udah sayang orang lain. tapi ternyata..... dia juga
udah punya yang lain dit. HUWAAAA!!!" tangisan Fiona pecah lagi.
***
"Yo, aku boleh pinjem hpnya?" tanya Fiona kepada Tyo.
"hmmm bentar" Tyo memainkan hpnya. Fiona pun curiga dan mulai merasa ada yang salah.
Mereka
pun timbul cekcok. Fiona yakin ada sesuatu yang aneh. karena Tyo
gapernah ragu atau bahkan memainkan hpnya sebelum di berikan ke Fiona.
Percekcokan yang sengit membuat Fiona jujur, atau bisa dibilang keceplosan soal Radit.
"Aku udah punya seseorang yang aku sayang yo. dia lebih baik dari kamu. jauh lebih baik! dan aku udah mulai sayang sama dia."
Mendengar itu, air mata Tyo membendung dipelupuk matanya.
"aku
gabisa sama kamu kaya gini. kita tuh gajelas, kamu dateng tiba-tiba.
dan aku yakin ada seseorang juga dihidup kamu selain aku sekarang!"
tegas Fiona.
"iya
fi.... aku udah punya seseorang. tapi fi, aku cuma suka sama dia, ga
lebih. cuma kamu fi yang bisa bikin aku nyaman selama ini. tapi kalo
kamu juga udah punya yang lain, yaudah fi aku gabisa maksa. kamu bahagia
ya sama dia. aku mau pulang" air mata Tyo kini bercucuran pergi
meniggalkan Fiona yang masih shocked mendengar pengakuan Tyo.
Kini
giliran Fiona yang terisak, dan berusaha mencegah Tyo pulang. Mereka
berdua akhirnya menangis di teras rumah Fiona. disitulah Tyo memberikan
pengakuan.
"aku
udah nyatain perasaan suka sama dia Fi. maafin aku. tapi jujur fi, aku
kaya gini karena kamu yang cuek sama aku. aku butuh perhatian fi. dan
kamu kemana selama ini? kamu cuek sama aku. dan dia, dia selalu ada
disaat kamu ga ada. udah fi jangan nangis, aku tetep sayang kamu kok
bagaimanapun juga. kamu bahagia ya sama dia" Tyo bener-bener tak bisa
mengatur emosinya. air matanya makin deras. sama halnya dengan Fiona,
Fiona mulai tidak bisa menahan emosinya. dia sedih dan kecewa kenapa Tyo
ternyata jauh lebih brengsek. fiona selama ini selalu jaga jarak dengan
Radit, dan selalu menjaga perasaan Tyo. tapi faktanya, dibelakang
Fiona, Tyo jauh lebih..... ah sudahlah.
"aku
benci banget sama kamu Yo! aku gapernah bisa bahagia sama kamu. dan
sampai detik inipun kamu selalu nyakitin aku!" isak Fiona dengan nada
tinggi, ucapan Fiona barusan bener-bener diluar kesadarannya.
"Fio,
kamu harus tau. dia itu cuma bintang kecil di hidup aku. beda sama kamu
fi, kamu itu udah jadi matahari buat aku. aku pun bilang hal ini ke
dia. inget fi, ribuan bintang banyak di langit, tapi ga ada satupun yang
bisa gantiin matahari. matahari yang bisa bikin manusia hidup. tapi
kadang bikin nyengat karena panasnya. dan itu kamu Fio.. aku gabisa
tanpa kamu. dan ga akan pernah ada yang bisa gantiin kamu fio. termasuk
dia.." Tyo berhenti sejenak mengatur emosinya. mukanya memerah menahan
tangis.
"Fio...
pegang omongan aku yang tadi ya. sekarang aku cuma bisa kecewa denger
kamu gapernah bahagia tanpa aku. dan aku gak akan mau jalanin hubungan
kalo orang yang paling aku sayang ga bahagia. aku udah lakuin segala
cara biar kamu bahagia fi, walaupun aku genit. aku cuma sayang kamu fi.
dan aku udah gabisa lagi sama-sama sama kamu. aku lebih baik liat kamu
bahagia sama dia daripada kamu gabahagia sama aku" ucap Tyo lirih.
"aku boleh minta satu hal yo?" tanya Fiona.
"apa Fi?"
"kamu jadian ya sama dia? aku tunggu. atau kalo perlu, kamu jadian ya malem ini, didepan aku. kita kerumah dia sekarang ya?"
"gabisa
Fi, aku gabisa jadian sama dia. aku cuma suka sama dia. kaya yang tadi
aku bilang. dia bukan matahari, dia cuma bintang biasa buat aku." ucap
Tyo sambil menatap dan menggenggam tangan Fiona. Romantis, tapi
menyakitkan.
***
Percakapan
Tyo dan Fiona malam itu kembali terngiang dibenak Fiona. omongan Tyo
terakhir benar-benar melekat dihati dan pikiran Fiona. tapi ternyata
semua omongan Tyo bullshit. Tyo akhirnya resmi berpacaran dengan bintang
barunya. Fiona benar-benar semakin membenci Tyo.
Karena
semakin terpuruk, Fiona pun memutuskan menerima Radit sebagai pacarnya.
berharap agar Radit bisa menyembuhkan luka hatinya.
Namun,
Tyo terus menghubunginya dengan berbagai cara. bahkan, Tyo pernah
mendadak ada didepan rumah Fiona, tapi Fiona sedang berada dirumah
sahabatnya. dan tanpa diduga, Tyo menyusul kerumah sahabatnya demi
bertemu Fiona. padahal jelas-jelas Tyo sudah punnya pacar. bahkan
terkesan pamer kemesraan dengan bintang barunya itu.
Namun,
dibalik itu semua, ada rasa sedih dan bersalah yang mendalam didalam
hati Fio terhadap Radit. Fio mulai tidak nyaman dengan sifat Radit yang
sangat posesif. Radit bahkan tidak pernah marah atas hal apapun, itu
yang membuat hubungan Fio dan Radit berjalan sangat flat. namun, semua
teman-teman Fio yang tidak ingin melihat Fio terpuruk lagi melarang fio
putus. apalagi memang, dimata setiap orang, Radit adalah sosok yang
sempurna untuk dijadikan pacar karena kebaikan dan ketulusannya.
Namun, Fio tetap tidak bisa bertahan lagi. sampai akhirnya, ia memutuskan hubungannya dengan Radit secara baik-baik.
Dan
kini, Fio masih tetap berteman baik dengan Radit. Fio juga sudah
menemukan kebahagiaan yang sebenarnya dalam hidup Fio. Hidup Fio
sekarang benar-benar jauh lebih bahagia dari sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar