Sabtu, 02 Juni 2012

Lexurious.. 2nd

Lisa pun tak menyia-nyiakan ‘kesempatan kedua’ itu. Mereka menjadi semakin dekat, sangat dekat. Sampai suatu hari Alex berkata pada Lisa bahwa Ia ingin berbicara tentang perasaannya. Lisa pun sudah mencium ‘bau kemenangan’ disana, namun Ia sedih dan bingung, karena jauh sebelum Ia mengenal Alex, tepatnya setelah Ia putus cinta, Ia berkomitmen tidak akan berpacaran sampai Ia naik ke kelas dua. Lisa pun kebingungan, disatu sisi, Ia harus menjadi perempuan yang berkomitmen, namun disisi lain, Ia akan membunuh perasaannya sendiri jika Ia menolak cinta Alex.

Lisa bingung bukan main. Semua sahabatnya pun begitu. Sampai akhirnya Lisa mendapat keputusan yang menurutnya terbaik : ‘Ia akan meminta Alex menunggu sampai Ia naik kelas, sekaligus menguji ketulusan Alex’. Yak, dan dengan keyakinan tersebut, Lisa berani bertemu muka dengan Alex. Di hari yang ditunggu-tunggu tersebut Lisa ditemani oleh Velin dan pacarnya, Syarif. Sedangkan Alex ditemani sahabatnya Aji. Perbincangan itu begitu lama, karena Velin menyuruh Lisa agar tidak langsung menjawab.

Setelah sekian lama berbasa-basi, Lisa menjawabnya. Namun, Lisa pun goyah hatinya melihat mimik muka Alex. Setelah terjadi sedikit ‘kericuhan’ antara Velin, Lisa dan Alex. Syarif yang notabene-nya kakak kelas paling senior pun angkat bicara, Syarif adalah kakak kelas Lisa kelas tiga yang belum lama menjadi pacar Velin. Syarif menjadi penengah, dan pernyataan yang akan diingat oleh Lisa sampai kapanpun adalah ‘lo jangan pernah nyampurin antara perasaan sama komitmen, mereka itu beda ruang. Dan itu ga baik, ngebunuh perasaan lo sendiri! Perasaan ya perasaan, komitmen ya komitmen”. Pernyataan itulah yang perlahan membuka hati Lisa.

Waktu semakin menjelang petang, tidak mungkin Lisa mengundur jawabannya menjadi besok. Karena ingat pernyataan Syarif, dan Ia juga takut kehilangan Alex, Ia pun akhirnya berkata “ya, gue mau”. Namun ga sampai disitu saja, Lisa menguji ketulusan Alex kembali dengan cara menyuruh Alex menyatakan cintanya ditengah lapangan. Alex menurutinya. Hari itu, 04 Maret 2010, menjadi hari yang tak akan pernah dilupakan Lisa sampai kapanpun.

Seiring berjalannya waktu, permasalahan dalam hubungan LisAlex mulai bermunculan. Pada satu bulan pertama, cobaan dimulai dari nilai-nilai Lisa yang turun sangat drastis, guru BP Lisa sampai turun tangan akan hal itu. Setelah melalui proses, guru BP Lisa pun tau bahwa Lisa berpacaran, dan guru tersebut berpikir bahwa nilai Lisa jatuh karena berpacaran. Lisa dipanggil dan Ia diperintahkan untuk mengakhiri hubungannya dengan Alex. Lisa bingung harus berbuat apa, sedangkan Alex juga sudah putus asa dan ingin mengakhiri hubungan agar Lisa bisa lebih baik lagi dan terbebas dari tekanan. Namun Lisa tidak mau. Tekanan dari sana sini sangat membuat Lisa depresi.

to be continued..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar