“aduh kayanya gue mati rasa deh haaan” seloroh Lisa kepada teman
baiknya Dehan di balkon lantai dua sekolahnya. Lisa adalah gadis kelas
satu SMA yang baru saja patah hati ditinggal kekasihnya.
“yah janganlah jangan sampeeeee, coba lo berusaha untuk suka sama cowo deh, seenggaknya buat ngilangin itu” jawab Dehan.
“tapi gue gabisa, bingung mau suka sama siapa..”
“hm
yaudah cari aja tuh banyak anak anak cowo” jawab Dehan sambil memainkan
matanya ke arah lapangan yg memang sedang ramai oleh kakak-kakak kelas
dua.
“hmm apa gue coba buat suka sama Alex aja yah han?” jawab
Lisa kilat, karena yang langsung Ia liat saat itu hanya Alex, murid
kelas XI SOS 1 yang telah ia ketahui sebelumnya, temannya si Alex
kebetulan menggila-gilai sahabat Lisa, Ratna, dan sering meminta bantuan
pada Lisa.
“gimana han?” Tanya Lisa antusias, “yaa terserah elo sih” jawab Dehan singkat.
Hari-hari
Lisa dilalui oleh ‘perasaan paksaan’ untuk menyukai Alex, semata-mata
hanya untuk menunjukkan ke teman-temannya kalau Ia tidak lagi mati rasa.
Lisa pun meng-add acc Facebook Alex, dan mereka pun memulai
perkenalannya lewat jejaring social itu.
Lisa pun mulai
mempunyai perasaan pada Alex namun hanya sedikit, sangat sedikit.
Sampai suatu hari, hubungan Lisa dan Alex makin dekat karena telah
berkirim sms. Namun, sekali lagi Lisa tak merespon dengan baik, karena
Ia hanya berdasarkan ‘paksaan’. Lagipula, disaat yang bersamaan,
seseorang dari masa lalu Lisa yang membuat Lisa ‘mati rasa’ datang dan
memohon cinta kepada Lisa. Tetapi, Lisa pun menolaknya dengan alasan Ia
tak mau jatuh untuk kedua kalinya.
Respon kurang baik
yang diterima Alex membuatnya perlahan-lahan menjauh dari Lisa, biasanya
sms setiap hari, ia hanya sms 2hari sekali, lalu 3hari sekali, seminggu
sekali, sampai… stak tak ada sms dari Alex lagi di handphone Lisa.
Entah
kenapa, disitu Lisa merasa amat sangat sedih. Disitu pula Ia sadar
bahwa ternyata Ia telah menaruh rasa yang besar pada Alex. Berhari-hari
Ia hanya menunggu dan menunggu sms dari Alex, namun hasilnya? Nihil.
Lisa pun putus asa. Perasaan sakit itu ternyata mendorongnya untuk
bercerita kepada Aji, sahabat Alex yang menggilai Ratna. Lisa bercerita
semuanya namun Ia tetap tidak mau mengakui secara langsung bahwa Ia
sangat menyukai Alex. Lisa hanya memberi sedikit gambaran perasaannya
pada Aji.
Beberapa hari setelah perbincangan lewat
telepon dengan Aji, Lisa merasa sama sekali tidak ada perubahan. Putus
asa Lisa tidak pulih. Sampai suatu hari Lisa sudah sangat bertekad tidak
akan membahas atau mengingat apapun tentang Alex. Tekad Lisa yang
begitu kuat itupun berhasil, Ia mulai bisa tersenyum dengan ikhlas.
Namun, di malam harinya, handphone Lisa bordering, kali ini ada yang
berbeda, biasanya Ia langsung bergerak cepat membuka sms yang masuk,
namun karena tekad yang Ia buat tadi pagi, Ia mulai malas. Lisa
membiarkan smsnya yang masuk itu. 30menit kemudian, Ia baru membuka
smsnya. Deeg..!!! itu yang Lisa rasakan waktu membaca smsnya. Perasaan
campur aduk, kaget, senang, menyesal jadi satu. Alex mengirim sms dan
menanyakan kabarnya! Lisa pun tak menyia-nyiakan ‘kesempatan kedua’
itu. Mereka menjadi semakin dekat, sangat dekat.
to be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar