“kamu tadi beneran dipanggil BK?” Tanya Alex. Lisa hanya mengangguk lemah.
Setelah
cukup lama dalam kebisuan, Alex pun berbicara “hm yaudah, stop aja ya?
Gara-gara aku nilai kamu turun, dan nanti masalahnya bakal makin
panjang. Ortu kamu pasti dipanggil. Aku sayang kamu, kalo nanti udah
sukses jadi dokter, jangan lupa buat kontek aku ya. Kamu jangan ganti
nomor pokoknya!” Lisa hanya terdiam bisu.
“vel,
anterin gue kekamar mandi yuk.” Lisa sontak menarik paksa tangan Velin.
Sesampainya didepan toilet, Lisa langsung terjatuh ke pelukan Velin dan
menangis sejadi-jadinya.
Lisa tahu bahwa maksud dari
Alex itu baik, Lisa tahu bahwa Alex menyayanginya dan karena itu Alex
ingin Lisa menjadi yg terbaik dan ingin agar Lisa kembali menjadi
seperti Lisa yang dulu. Terlepas dari itu semua, Alex hanya ingin agar
masalah ini tak menjadi makin panjang. Namun, Lisa tidak mau, Ia tidak
mau kehilangan Alex, lagipula berpisah dari Alex hanya akan membuatnya
makin down.
Saat itu Lisa menangis sejadi-jadinya.
Untungnya keadaan sekolah sudah lumayan sepi. Velin juga kebingungan
harus berbuat apa. Velin shocked bukan main. Akhirnya, diam-diam Velin
menyuruh Alex untuk menyusulnya melalui sms. Tak lama kemudian Alex
datang. Lisa segera menghapus air matanya, dan Velin pun pergi.
“sayang,
jangan nangis ya. Sakitnnya Cuma diawal doang kok. Aku kaya gini juga
karena aku sayang kamu.” Tutur Alex. Mendengar itu, hati Lisa makin
sakit, sangat sakit. Lisa tak kuasa berkata-kata lagi. Ia terus berusaha
keras menahan air matanya. Sampai Ia pun akhirnya meninggalkan Alex dan
menghampiri Velin. Alex pergi menuju velodrome untuk ambil nilai
olahraga.
Sesi curhat kedua bersama Velin pun
berlanjut. Kali ini Lisa sudah sedikit tenang, meski kadang masih
terisak dan tak kuasa menahan air mata. dan akhirnya setelah
perbincangan yang panjang, Velin dan Lisa sepakat akan menunggu Alex
didepan sekolah. Meski mereka tidak tahu apakah Alex akan kembali
kesekolah.
Waktu menunjukkan pukul 17.30. hampir 3 jam
Velin dan Lisa menunggu Alex didepan sekolah. Air mata Lisa pun tak
kuasa terbendung lagi. Ia bingung, Ia putus asa. Namun tak berapa lama
Alex datang.
“loh kok kamu disini? Nungguin aku?” Lisa
hanya mengangguk. Velin pun angkat bicara “Lex, lo jangan nyerah gitu
aja, masa lo tega ngebiarin Lisa sendirian ngehadapin ini semua? Jangan
putus dong Lex, please..”
“hm emang siapa yg putus? Gue
gak putus kok” jawab Alex sambil menggenggam tangan Lisa tulus. Lisa
pun tersenyum lega melihat ketulusan Alex.
Semenjak
kejadian itu, Lisa berjanji pada Alex dan diri sendiri kalau Ia akan
rajin belajar dan memulihkan nilai-nilainya yang kemarin. Setelah itu
juga, guru BK Lisa tak memanggil Lisa lagi karena Lisa telah berjanji
bahwa Ia akan bertanggung jawab penuh jika nilainya jatuh lagi.
Cobaan
pertama berhasil mereka lewati, namun cobaan tak pernah berhenti
menghampiri kisah hubungan LisAlex. Pada bulan ketiga lagi-lagi ada
saja yang mengganggu mereka. Namun kali ini kepercayaan dan kesetiaan
Lisa yang tengah diuji.
to be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar